NAMA :
NITA EVITA AMELIA
KELAS :
4EB21
NPM :
25211195
A.
Sejarah
Singkat Republik Hongaria
Republik
Hongaria (bahasa Hongaria: Magyarország) adalah
sebuah negara terkurung daratan di Eropa
tengah. Negara ini terletak pada Basin Carpathia dan berbatasan dengan Austria di sebelah barat, Slowakia di sebelah utara, Ukraina di sebelah timur, Rumania di sebelah tenggara, Kroasia dan Serbia di sebelah selatan, Slovenia di sebelah barat daya, dan Austria di barat. Dalam bahasa setempat,
negara ini dikenal sebagai Magyarország yang berarti daerah Magyar.
Hongaria membentuk kumpulan Visegrád bersama Polandia, Slowakia dan Republik Ceko. Kota terbesar dan ibukotanya
adalah Budapest. Hongaria juga termasuk anggota NATO,
Uni Eropa, Organisasi Kerjasama dan
Perkembangan Ekonomi, dan Perjanjian Schengen. Bahasa resminya adalah bahasa Hongaria, yang merupakan bahasa non-Indo-Eropa
yang paling banyak dituturkan di Eropa.
Setelah
masa pendudukan bangsa Celtic, Roman, Hun, Slavia, Gepid, dan Avar, kerajaan
Hongaria terbentuk pada akhir abad ke-9 oleh pangeran agung Hongaria bernama
Arpad. Cucunya, Santo Stephen I naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1000 M,
mengubahnya menjadi kerajaan Kristen. Kerajaan
Hongaria bertahan hingga 946 tahun dan pada beberapa waktu menjadi pusat
kebudayaan dunia Barat. Setelah Perang Mohacs dan pendudukan oleh Kekhalifahan
Ottoman (1541-1699), Hongaria menjadi bagian dari Kekaisaran
Habsburg, yang kemudian membentuk bagian dari Kekaisaran
Austro-Hongaria.
Batas
negara yang sekarang dipakai didasarkan pada Perjanjian Trianon
(1920) setelah Perang Dunia I.
Negara ini kehilangan lebih dari 71% wilayah, 58% penduduk, dan 32% etnis
Hongaria. Di pihak Poros (Axis Power), Hongaria juga mengalami kerugian hebat
pada Perang Dunia II.
Selama empat dekade lebih masa pemerintahan komunis (1947-1989), negara ini
mendapat sorotan dari dunia luas atas Revolusi 1956 dan pembukaan batas
wilayahnya dengan Austria pada 1989, yang sebelumnya ditutup dengan Tirai Besi,
yang mempercepat runtuhnya Blok Timur.
Pada
23 Oktober 1989, Hongaria kembali menjadi republik
parlementer yang demokratis, dan kini termasuk dalam negara-negara
berkembang. Hongaris juga terkenal sebagai tempat kunjungan wisata yang populer
dengan menarik 10,2 juta pengunjung dalam satu tahun (2011). Negara ini menjadi
tumah bagi gua air panas terbesar dan danau air panas terbesar kedua di dunia
(Danau Héviz), danau terbesar di Eropa Tengah (Danau Balaton), dan padang
rumput alami terbesar di Eropa (Hortobagy).
B.
Perekonomian
Hongaria dalam Tingkat Inflasi
Hiperinflasi, dalam ilmu ekonomi adalah inflasi yang tidak terkendali,
kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun
drastis.Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50%
dalam satu bulan..Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali, namun dalam
kondisi hiperinflasi, tingkat inflasi dilaporkan dalam interval yang lebih
singkat, biasanya satu bulan sekali.Hiperinflasi biasanya muncul ketika adanya
peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata
uang secara drastis.Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang, despresi
ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau sosial suatu negara.
Hungaria mencatatkan diri sebagai
negara yang mengalami hiperinflasi terparah sepanjang sejarah yang terjadi pada
Agustus 1945 - Juli 1946. Inflasi ini merupakan inflasi terbesar pertama di
Hungaria. Tingkat inflasi harian di negara ini mencapai 207 % sehingga membuat
harga berubah dua kali lipat setiap 15 jam. Puncak inflasi di Hungaria terjadi
pada bulan Juli 1946 dengan tingkat inflasi
41,9 persen triliun.
Ekonomi Hungaria hancur oleh Perang
Dunia II.Karena status sebagai warzone,
diperkirakan 40 % dari modal saham Hungaria hancur dalam konflik.Sebelumnya,
negara ini telah berutang besar untuk memproduksi bahan bakar untuk mendukung
upaya perang Jerman, tapi Jerman tidak pernah mau utangnya dibayar dengan
barang.
Ketika Hongaria menandatangani perjanjian perdamaian dengan
Sekutu pada 1945, ia diperintahkan untuk membayar perbaikan besar Soviet, yang
menyumbang 25% - 50 % dari anggaran Hungaria selama episode hiperinflasi negara
ini.
Mata uang pengő diperkenalkan di
Hungaria setelah Perang Dunia I. Namun karena kondisi negara yang masih belum
stabil, dan dimulainya Perang Dunia II, mata uang pengő kehilangan nilainya. Pada tahun 1944, denominasi
tertinggi di Hungaria adalah 1.000 pengo. Sedangkan pada akhir tahun 1945,
denominasinya adalah 10.000.000 Pengo. Denominasi tertinggi terjadi pada
pertengahan tahun 1946 yaitu sebesar 100.000.000.000.000.000.000 Pengo.
Banyak
hal yang telah dilakukan pemerintah Hungaria pada saat itu, seperti penarikan
pajak, tapi "nilai" pengő terus anjlok hingga puncaknya pada tanggal
31 Juli 1946. Pada tanggal 31 Juli 1946, mata uang pengő
dari Hungaria memiliki nilai tukar 460.000.000.000.000.000.000.000.000.000 pengő
dengan 1 US Dollar pada waktu itu.
Pada
akhirnya, Hungaria pada 1 Agustus 1946 mengeluarkan mata uang Forint,
dengan nilai tukar 1 Forint sama dengan 400.000.000.000.000.000.000.000.000.000
dan 1 USD sama dengan 11,74 Forint.
Ketika Pengo digantikan pada Agustus
1946 oleh Forint, nilai total semua uang kertas yang beredar Hungaria sebesar
1/1000 dari satu dolar AS. Ini adalah kejadian paling parah yang dikenal.
Inflasi tercatat memuncak pada 1,3 × 10 16 persen per bulan (harga
dua kali lipat setiap 15 jam). Dampak keseluruhan dari hiperinflasi pada 18
Agustus 1946, 4 × 10 29 (empat ratus quadriliard pada skala
panjang yang digunakan di Hongaria, empat ratus Octilion pada skala pendek)
Pengo menjadi 1 Forint.
Berikut ini adalah nilai tukar 1 USD dengan
mata uang Pengo Hungaria:
Currency
Exchange (1 USD = X Pengo)
|
|
Tanggal
|
Pengo
|
1
Januari 1927
|
5.26
|
31
Desember 1937
|
5.40
|
31
Mar 1941
|
5.06
|
30
Juni 1944
|
33.51
|
31 Agustus 1945
|
1 320
|
31 Oktober 1945
|
8 200
|
30 November 1945
|
108 000
|
31 Desember 1945
|
128 000
|
31 Januari 1946
|
795 000
|
31 Maret 1946
|
1 750 000
|
30 April 1946
|
59 000 000 000
(5,9 × 10 10) |
31 Mei 1946
|
42 000 000 000 000 000
(4.2 × 10 16) |
31 Jul 1946
|
460 000 000 000 000 000 000 000 000 000
(4.6 × 10 29) |
Kondisi
perekonomian di Hungaria dapat dikatakan membaik, terukti dari tingkat inflasi
yang menurun. Dalam rentang waktu tahun 1992 sampai dengan 2013, tingkat
inflasi harian di Hungaria yang terendah adalah 1,3 persen. Sedangkan tingkat
inflasi tertinggi dalam rentang waktu tersebut adalah 3,1 persen.
Berikut
ini adalah pergerakan laju inflasi di Hungaria pada tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013
Sumber: